Wawali Makassar dorong percepatan Lorong Wisata menjelang HUT Kemerdekaan RI

Makassar – Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi terus mendorong percepatan program Lorong Wisata sebelum peluncuran pada 17 Agustus 2022 atau bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-77.

“Sesuai jadwal peluncuran program Lorong Wisata itu pada 17 Agustus 2022, ini kami dorong agar semuanya bisa rampung dan sebelum HUT Kemerdekaan,” ujarnya di Makassar, Rabu.

Fatmawati Rusdi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 1.095 lorong yang siap untuk diluncurkan pada HUT Kemerdekaan dan membuka diri agar didatangi oleh masyarakat secara umum.

Ia menyebutkan, beberapa lorong wisata yang benar-benar siap, diantaranya potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baik di bidang kuliner maupun melalui pengembangan sumber saya manusia (SDM) masyarakat sekitar.

“Saya lihat di sini banyak masyarakat yang bisa menjahit. Saya mau mereka ini dibuatkan kelompok usaha bersama agar itu bisa kembangkan mereka punya potensi,” katanya.

Begitu juga bagi pelaku usaha kuliner dan pengrajin hasil dari daur ulang sampah. Fatma mau potensi yang ada di lorong setiap OPD bisa ambil bagian dalam hal pengembangannya.

“Saya mau semua ambil peran, potensi itu segera di inventarisir dan saya minta datanya secepatnya,” tuturnya.

Camat Panakkukang Andi Pangerang Nur Akbar yang mendampingi Wawali Fatmawati Rusdi menyebutkan dua Lorong Wisata yang dikunjungi Wakil Wali Kota memiliki potensi budaya dan UMKM yang perlu untuk dikembangkan.

Apalagi di Lorong Wisata Kampung Budaya Paropo. Nantinya lokasi ini akan menjadi destinasi wisata budaya unggulan Kota Makassar.

Bahkan pemerintah kecamatan akan menggandeng pihak travel. Tujuannya agar wisatawan bisa lebih mudah untuk mengunjungi destinasi wisata budaya yang ada di Paropo.

“Nanti kita akan atur tournya kerja sama dengan travel. Tour di sini ada tiga sesi pementasan tiap hari yang kita buka. Yaitu jam tiga sore, jam lima sore, dan malam hari,” katanya.

Andi Pangerang meyakini konsep ini mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sebab tidak hanya sekadar menjual atraksi budaya, tapi juga ada destinasi lain yang bisa dikunjungi.

Seperti pembuatan kulit ketupat, gantungan kunci, pengrajin besi, budidaya ikan Nila hingga menikmati kuliner khas Kota Makassar di Baruga Paropo.

“Jadi kita sudah siapkan tour guide yang akan membawa wisatawan keliling di Paropo. Kita jual paket, hasil dari itu ada ekonomi yang terputar sehingga ada pemasukan untuk kelompok kelola wisata,” tuturnya.

Dia menyebut khusus di Kecamatan Panakkukang ada 77 Lorong Wisata yang akan dihadirkan tahun ini. Namun hanya ada tiga Lorong Wisata yang akan di launching pada Agustus mendatang.

“Secara keseluruhan progresnya sudah mencapai 50 persen untuk swadaya. Tinggal infrastruktur dan bantuan dari beberapa OPD,” katanya. (Ant)