Sulsel Targetkan 1,9 Juta Anak Peroleh Imunisasi Dasar Pada BIAN 2022

Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan lebih dari 1,9 juta anak di daerah itu memperoleh imunisasi dasar lengkap (IDL) pada peluncuran Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 yang dipimpin gubernur bersama para anggota forkopimda.

“Cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2021 di Sulsel telah mencapai 99,9 persen. Ini menempatkan Sulsel peringkat pertama secara Nasional,” kata Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada peluncuran BIAN 2022 secara nasional, melalui pertemuan virtual yang dipantau di di Makassar, Rabu.

Peluncuran BIAN 2022 oleh Gubernur Sulsel juga diikuti oleh seluruh perwakilan dari 24 kabupaten/kota secara virtual. Mereka disapa dan berdialog langsung dengan Gubernur Sulsel, terkait strategi dan sasaran pada BIAN 2022.

BIAN merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi, meliputi dua kegiatan, yakni pemberian imunisasi tambahan Campak Rubela untuk anak usia 9 bulan-12 tahun dan imunisasi kejar berupa pemberian imunisasi OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib bagi anak yang belum lengkap status imunisasinya pada usia 12-59 bulan.

Pada waktu yang sama, Andi Sudirman telah melaporkan capaian IDL Sulsel kepada Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin

Andi Sudirman menyampaikan bahwa capaian IDL itu tidak lepas dari dukungan dan pelibatan dari bupati/wali kota, jajaran forkopimda, PKK, tokoh lintas agama dan mitra kerja dari Unicef.

Tujuan pelaksanaan BIAN, katanya, untuk melengkapi imunisasi rutin guna menghentikan transmisi virus campak dan rubella di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada Tahun 2023.

“Kami harap target kami untuk imunisasi dasar lengkap lanjutan ini bisa dipertahankan,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan BIAN di Sulsel, terdapat 1.902.355 sasaran anak yang ditarget untuk memperoleh imunisasi MR. Selain itu akan dikejar 165.261 sasaran imunisasi OPV, 273.691 Imunisasi IPV dan 330.241 imunisasi DPT-HB-Hib.

“Bagi semua anak yang belum lengkap imunisasinya karena berbagai kendala di sepanjang pandemi COVID-19, pemerintah turut bertanggung jawab melengkapi status imunisasi anak tersebut,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Bachtiar Baso, menambahkan. (Ant)