Makassar – Pengelola warung makan dan usaha dagang lainnya di kawasan pesisir Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, juga terkena dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Makassar.
Hj Rahmawati, pemilik Warung Makan Salu-Salua Galesong yang ditemui di Takalar, Sulsel, Senin mengemukakan bahwa pengunjung rumah makan cukup berkurang semenjak PPKM berlangsung tiga pekan terakhir.
Ia mengakui bahwa kebanyakan pengunjung rumah makan miliknya berasal dari Kota Makassar yang didominasi dari warga keturunan Tionghoa.
“Selama PPKM ini berkurang, mungkin banyak warga Makassar yang takut dulu keluar rumah karena kasus corona kembali naik, apalagi PPKM seperti sekarang,” katanya.
PPKM merupakan kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Makassar untuk membatasi pergerakan masyarakat dalam menekan laju peningkatan kasus COVID-19 yang tengah melonjak di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah rumah makan di Galesong mulai menjamur meski di tengah pandemi COVID-19, tidak sedikit dari pengunjung yang sengaja datang untuk menikmati langsung aneka kuliner hasil laut dengan panorama laut dan pinggir pantai.
Seperti RM Salu-Salua yang baru beroperasi pada awal April 2021. Kehadiran rumah makan ini seolah menjadi pelepas dahaga bagi beberapa karyawan yang mulai dipekerjakan di rumah makan ini.
Rahmawati menyebutkan terdapat sekitar 15 orang telah dipekerjakan, termasuk pramu saji, pelayan dan tukang masak.
“Memang PPKM juga berdampak, tetapi alhamdulillah selalu ada pengunjung meski tidak sama banyak saat sebelum PPKM diberlakukan,” katanya.
RM Salu-salua pada setiap akhir pekan bisa memperoleh omzet sekitar Rp10 juta lebih per hari, sedangkan saat ini, omzet tersebut turun sekitar 25 hingga 40 persen setelah PPKM.
Hal senada juga disampaikan Dg Sija, pemilik RM Sija yang berada di Desa Lanna, Kecamatan Galesong.
Ia mengatakan jika biasanya banyak pesepeda yang mampir ke warung makannya pada akhir pekan, kini hal tersebut mulai berkurang. Termasuk tamu yang telah reservasi terlebih dahulu, kini mulai menurun.
“Biasanya setiap hari pasti ada yang booking tempat atau reservasi duluan, sekarang sudah jarang beberapa pekan ini,” katanya.
Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar kini telah menjadi tujuan pelancong jika ingin menikmati hidangan hasil laut, mulai dari ikan segar, cumi-cumi, udang dan sebagainya. Tampak sejumlah rumah makan telah hadir di pesisi pantai.
Berdasarkan pantauan Awak media, terdapat sekitar 6 rumah makan di pesisir pantai Galesong, sementara juga hadir rumah makan tepi pantai di Kecamatan Galesong Utara.
Kehadiran rumah makan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan para nelayan sekitar dengan daya beli yang lebih tinggi, namun juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. (Ant)