Walkot Makassar dan Menko Perekonomian Bahas COVID-19 Secara Virtual

Makassar – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual untuk membahas beberapa permasalahan diantaranya penanganan COVID-19.

“Kami membahas banyak hal, lebih banyak mengenai COVID-19 dan perekonomian warga yang mulai menggeliat kembali,” ujarnya di Makassar, Ahad.

Danny — sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, kasus suspek COVID-19 di Kota Makassar mengalami penurunan yang signifikan.

Dia menyatakan tingginya capaian vaksinasi di Makassar dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi dasar melandainya kasus COVID-19 tersebut.

Ia bahkan mengakui jika kasus harian saat ini sudah di bawah angka 100 atau sekitar 70-an saja dari sebelumnya yang mencapai angka 1.000 kasus lebih per harinya pada saat puncak-puncaknya.

“Ijin melaporkan total suspek hingga hari ini, terhitung tanggal 12 Maret pukul 23.59 keseluruhannya 99.603. Kasus harian ada 77, biasanya 1.000-an. Ini menunjukkan terjadi penurunan yang signifikan,” ungkapnya.

Danny menyebut peran Satuan Tugas (Satgas) Pengurai Kerumuman (Raika), detektor Covid, Covid Center di 153 Kelurahan, serta 998 Covid Center tingkat RW dan RT turut ambil bagian dalam menekan angka penularan.

“Warga kami yang lansia banyak, hanya saja sulit mendapatkan yang layak vaksin. Bukan hanya Pemkot, kegiatan vaksinasi oleh TNI dan Polri juga menghadapi persoalan yang sama. Misal dari delapan lansia, syukur kalau ada satu orang yang layak vaksin. Bahkan banyak yang tekanannya sampai 180,” jelas Danny.

Untuk memaksimalkan upaya menuju 100 persen vaksinasi, Danny Pomanto mengatakan akan mengerahkan Penjabat Ketua RT/RW yang baru saja ditunjuk dan tenaga Laskar Pelangi.

“Vaksinasi Makassar 93,38 persen. Minggu ini kita mengganti RT/RW, sebelum SK keluar kita wajibkan masing-masing bawa warga belum pernah vaksin 5 orang, 5 orang untuk vaksin 2 dan 5 lansia. Begitu juga dengan outsourcing Laskar Pelangi yang jumlahnya 12.000 kita wajibkan. Jadi memperbanyak orang yang mencari,” ucapnya.(Ant)