Pemprov Sulsel mendorong sinergi OPD untuk tekan inflasi

Makassar – Sekretaris Pemerintah Pemerintah Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani mengatakan Pemprov Sulsel terus mendorong sinergi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menekan inflasi akibat kenaikan sejumlah bahan pokok.

“Sinergi OPD dengan penguatan Satgas Pangan di lapangan itu penting untuk melakukan operasi pasar saat terjadi lonjakan harga komoditi tertentu,” kata Abdul Hayat di Makassar, Rabu.

Sebagai gambaran, kenaikan harga telur ayam ras beberapa pekan terakhir cukup meresahkan masyarakat yang mata pencariannya menggunakan bahan baku telur, seperti penjual kue, warung makan dan sebagainya.

Sementara itu, berdasarkan data perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel pada Juli 2022, Sulsel tercatat mengalami inflasi sebesar 1,12 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,33 persen.

Sedangkan, menurut pantauan Satgas Pangan Sulsel pada sejumlah pasar tradisional di Makassar, harga telur ayam ras kini dijual antara Rp58.000 hingga Rp60.000 per rak isi 30 butir, padahal harga normal Rp38.000-Rp45.000 per rak sesuai dengan ukuran telur.

Oleh karena itu, Abdul Hayat meminta OPD terkait untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan sejumlah komoditas tersebut dapat terjangkau.

Sementara itu, salah seorang penjual kue Subaedah mengatakan harga telur yang melonjak membuat dirinya terpaksa memperkecil takaran kue untuk menjaga harga jual ke pelanggan tidak naik.

“Hanya itu yang bisa kami lakukan, memperkecil ukuran kue saja daripada menaikkan harga jual,” katanya.

Sementara itu, penjual sop saudara, H Rahim mengaku tidak menambahkan telur rebus ke menu sop saudaranya agar harga jual tetap. Namun, kalau ada pelanggan yang menginginkan telur rebus, harus menambah Rp2.000 dari harga per porsi Rp10.000 per mangkok. (Ant)