Gubernur Sulsel mengapresiasi manajemen gas dan rem Presiden Jokowi

Makassar  – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi manajemen gas dan rem yang diterapkan Presiden Joko Widodo dalam menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian saat pandemi COVID-19.

“Manajemen gas dan rem dalam penanganan pandemi COVID-19 yang diterapkan Bapak Presiden menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian menjadi kunci keberhasilan kita, kami pemerintah daerah mengapresiasi,”ujar Andi Sudirman saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis, sebagaimana dituangkan dalam rilis yang diterima di Makassar.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman menilai keberhasilan itu berkat kepemimpinan Presiden Jokowi mengambil kebijakan makro dan mikro yang tepat dan Pemerintah Pusat sangat kuat dalam melakukan koordinasi dan komunikasi dalam penanganan pandemi.

Setelah dicabutnya PPKM melalui Inmendagri 30 Desember 2022 dan saat ini memasuki masa transisi pemulihan ekonomi untuk tetap waspada dan hati-hati dalam memutus kebijakan ekonomi. Sehingga arahan dari Pemerintah Pusat dan koordinasi sangat diperlukan.

“Berkat pengambilan kebijakan yang tepat. Pemerintah Pusat juga dalam melakukan koordinasi dan komunikasi yang kuat bersama pemerintah daerah, rapat dilaksanakan setiap minggu untuk mengetahui perkembangan di lapangan yang ada di provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menekankan keberhasilan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional tidak lepas dari manajemen gas dan rem. Keputusan diambil harus cepat dan akurat sesuai data di lapangan dengan berbagai tantangannya.

“Melakukan manajemen gas dan rem bukan sesuatu yang mudah. Begitu hitungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh. Tetapi begitu gasnya terlalu kencang juga pandeminya juga bisa naik. Itulah yang kita lakukan menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara. Tidak mudah,” sebut Jokowi.

Sementara itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto menyampaikan penanganan pandemi baik tingkat global dan nasional yang kondisinya terkendali, laju kasus melambat namun varian baru masih terus muncul.

Pemulihan ekonomi berlanjut, ekonomi Indonesia tumbuh meyakinkan di atas 5 persen sepanjang tahun 2022 dan diperkirakan Y-on-Y bisa dicapai di angka 5,3 persen.

Pondasi perekonomian masih kuat antara lain dari konsumsi, investasi dan ekspor yang kembali menjadi penggerak ekonomi. Konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari perkiraan semula, defisit APBN sudah dicapai di bawah 3 persen di tahun 2022. Inflasi tetap terkendali di level 5,51 persen. (Ant)