Bank Indonesia : Kenaikan BBM pengaruhi Inflasi Sulsel pada September 2022

Makassar – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana, mengatakan, dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) turut mempengaruhi inflasi di provinsi itu sebesar 1,12 persen pada September 2022.

“Inflasi bulanan Sulsel September 2022 sebesar 1,12 persen (mtm) atau lebih rendah dibandingkan nasional yang tercatat mengalami inflasi sebesar 1,17 persen (mtm),” kata Iman di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan inflasi bulanan di Sulsel pada September 2022 terutama disumbang oleh Kelompok Transportasi dan Kelompok Pendidikan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 1,15 persen dan 0,06 persen (mtm).

Inflasi Kelompok Transportasi sebesar 9,85 persen (mtm) dipengaruhi oleh kebijakan pengalihan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan tarif angkutan dalam kota, kendaraan roda dua dan roda empat daring. Sedang inflasi pada Kelompok Pendidikan sebesar 1,62 persen disebabkan oleh meningkatnya biaya perguruan tinggi.

Sementara secara spasial, lanjut dia, dari 5 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Makassar, Parepare, Palopo, serta Kabupaten Bulukumba dan Watampone, tercatat Kota Palopo yang mengalami inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,74 persen (mtm). Sedangkan inflasi bulanan terendah dialami oleh Kota Watampone sebesar 0,92 persen (mtm).

Secara tahun kalender, inflasi Sulsel tercatat sebesar 4,95 persen (ytd), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,79 persen (ytd).

Sementara itu inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 6,35 persen (yoy). Sedang inflasi lebih dalam tertahan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,19 persen (mtm).

Penurunan harga beberapa komoditas pangan juga turut mempengaruhi deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,63 persen (mtm) dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan, diantaranya bawang merah, tomat, minyak goreng, ikan layang, dan cabai rawit. (Ant)